meeBo

Thursday, June 11, 2009

Hati seorang ayah


Dari Milis Sebelah….

Suatu ketika ada seorang anak
perempuan yg bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja ia melihat ayahnya
sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut, dengan badannya yang mulai
membungkuk, disertai suara batuknya yang khas.

Anak perempuan itu bertanya
kepada ayahnya, "ayah, kenapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari
kiat membungkuk?? ?". Demikian pertanyaannya ketika ayahnya sedang santai di
beranda.
Si
ayah menjawab " Karena aku lelaki " anak perempuan itu berkata sendirian " aku
tidak mengerti" dengan berkerut kening karena jawaban ayahnya membuat hatinya
bingung dan tidak mengerti. Ayah hanya tersenyum, dipeluk dan dibelainya rambut
anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata "Anakku kamu memang belum mengerti
tentang lelaki ".
Demikian bisik sang ayah yang membuat anaknya
bertambah bingung.

Karena perasaan ingin tahu dan
ia mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya
"Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk?
dan sepertinya ayah mengalami demikian tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???"

Ibunya menjawab "Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggung jawab terhadap
keluarga itu memang akan demikian ". Hanya itu jawaban si ibu dan anak itupun
kemudian tumbuh dan menjadi dewasa, tapi ia tetap masih mencari-cari jawaban,
kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya
membungkuk??

Hingga suatu malam
ia bermimpi, dan di dalam mimpinya ia seolah-olah mendengar suara yg lembut dan
kata-katanya terdengar dengan jelas. Mimpi itu ternyata rangkaian jawaban
pertanyaannya selama ini yang selalu ia cari.

" Saat Kuciptakan
lelaki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang penyangga
dari bangunan keluarga tersebut, dan ia senantiasa akan berusaha menahan setiap
ujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh dan terlindungi.

"

"Kuciptakan bahunya yg kuat dan
berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya
harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Kuberi kemauan kepadanya agar
selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari tetesan keringatnya sendiri
yang halal dan bersih, walaupun seringkali ia mendapat cercaan dari
anak-anaknya, "

"Kuberikan keperkasaan dan
mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya ia
merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya ia merelakan
badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan terhembus angin, ia
relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah di
saat semua keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih
payahnya."

"Kuberikan kesabaran,ketekunan
dan dan kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan
membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah. walaupun di setiap perjalanan
hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya."

"Kuberikan perasaan kuat dan
gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam
suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai
perasaannya dan hatinya."

"Padahal perasaannya itu
pulalah yang telah memberikan rasa aman di saat anak-anaknya tertidur lelap,
serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia
sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi
sesama saudara."

"Kuberikan
kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran
kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, bahkan seringkali
ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya.

"

"Kuberikan kebijaksanaan dan
kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa istri yang
baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri
yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup baik suka
maupun
duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan
yang diberikan kepada istri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling
melengkapi dan saling mengasihi."

"Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu senantiasa
berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya
dapat hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang bungkuk agar dapat
membuktikan, bahwa sebagai lelaki
yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya
demi kelanjutan hidup keluarganya. "

"Kuberikan kepada lelaki
tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar
dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang hanya
dimiliki oleh lelaki. Walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di
akhirat."

Terkejut anak dari tidurnya dan
segera ia berlari, berlutut dan berdo’a hingga menjelang subuh. Setelah itu ia
hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak
menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya. "AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN
BEBANMU, AYAH"

Bila ayah masih hidup jangan sia-siakan membuat hatinya
tersenyum dan gembira. Bila ayah telah tiada jangan putuskan tali silaturahim
yang telah dirintisnya, dan do’akan agar ALLAH Ta’aala selalu menjaganya dengan
sebaik-baiknya .

No comments: